Hermits of Architecture

Omah Library dengan bangga menyelenggarakan seri webinar “Hermits of Architecture” untuk membagikan wawasan dan langkah-langkah menyusun wawasan, ketrampilan, dan sikap yang berisi cara – cara di dalam memikirkan arsitektur. Cara – cara ini dituangkan dalam kelas wacana “Hermits of architecture”. Kelas ini memupuk kesadaran akan memperkuat akar yang sangat diperlukan dalam berpraktik arsitektur di era global ini.

Di dalam “Hermit of Architecture”, ada setidaknya 5 cara hermits yang dapat dipelajari yang diturunkan dari filosofi Nicomachean-Aristoteles, seperti Nous (kearifan intelektual), Techne (kearifan teknikal), Phronesis (kearifan taktikal), Episteme (wawasan pengetahuan), dan Sophia (kecintaan dan refleksi).

Kelima proses berpikir ini menumbuhkan inovasi di diri masing-masing sesuai dengan kekhasannya. Perbedaan kelimanya akan dibahas seluruhnya dalam lima sesi kelas pekanan setiap hari Rabu, mulai 03 November – 01 Desember 2021.

01 | Introduction – Nous
Panelis Indah Widiastuti
03 November 2021 | 19.00 WIB

02 | Techne
Panelis Nanda Widyarta
10 November 2021 | 19.00 WIB

03 | Episteme
Panelis Undi Gunawan
17 November 2021 | 19.00 WIB

04 | Phronesis
Panelis Revianto B Santosa
24 November 2021 | 19.00 WIB

05 | Sophia
Panelis I Nyoman Gede Mahaputra
01 Desember 2021 | 19.00 WIB


Hermits of Architecture | Ep. 5 Sophia – I Nyoman Gede Maha Putra

EpistêmêKeluasan wawasan pengetahuan dan berpikir. Menelusuri bagaimana batas mengenai “tahu” merupakan gelombang berpikir dalam tatar arsitektur yang berlaku saat ini. Perkara mengetahui adalah sebuah perkara mengenai batas. Retorika umum yang beredar adalah sebuah matriks penuh batas antara “tahu” dan “tidak tahu”: “Kita tahu apa yang kita tahu. Kita tahu apa yang kita tidak tahu. Kita…

Hermits of Architecture | Ep. 4 Phronesis – Revianto B. Santosa

Phronesis adalah semacam kelihaian bersiasat secara bijaksana yang berlatar pengetahuan dan nilai-nilai luhur, yang mempertimbangkan kepentingan diri sendiri sekaligus kepentingan khalayak. Sebagai kemahiran berstrategi, Phronesis hanya dapat terwujud dalam tindakan yang bersifat situasional. Berbeda dengan Plato yang memposisikan Phronesis sebagai implementasi Episteme, Aristoteles mendudukkan Phronesis sebagai kebijaksanaan yang asasi mengingat kedekatannya dengan tindakan nyata manusia.…

Hermits of Architecture | Ep. 3 Episteme – Undi Gunawan

EpistêmêKeluasan wawasan pengetahuan dan berpikir. Menelusuri bagaimana batas mengenai “tahu” merupakan gelombang berpikir dalam tatar arsitektur yang berlaku saat ini. Perkara mengetahui adalah sebuah perkara mengenai batas. Retorika umum yang beredar adalah sebuah matriks penuh batas antara “tahu” dan “tidak tahu”: “Kita tahu apa yang kita tahu. Kita tahu apa yang kita tidak tahu. Kita…

Hermits of Architecture | Ep. 2 Techne – Nanda Widyarta

Nanda Widyarta merupakan seseorang yang sepakat dengan aspek panteist pemikiran Baruch Spinoza. Karena itu, ia akan membawakan sebuah materi tentang techne, sebuah konsep yang dapat menyibak hubungan antara bidang-bidang yang saat ini dianggap tak berkaitan. Techne merupakan sebuah konsep Yunani Kuno yang terkait dengan ketrampilan. Tekhne juga memiliki nilai epistemologis. Walaupun techne terkait dengan penciptaan…

Hermits of Architecture | Ep. 1 Nous – Indah Widiastuti

Indah Widiastuti mempunyai perhatian terkait adanya upaya untuk menjelaskan desain yang telah selesai, yang terkadang menimbulkan sebuah permasalahan yang di sebabkan oleh ketidakmampuan desainer dalam mengkomunikasikan desain mereka dengan baik. Dalam menjawab permasalahan ini, Indah Widiastuti mencoba mundur untuk melihat kembali ke belakang, berhadapan dengan situasi pada saat zaman-zaman Aristoteles, ketika pikiran, spirit, tubuh, jiwa…

Pilihan kelas OMAH Talks lainnya:

Mengajak anak-anak muda Indonesia yang bergerak di bidang arsitektur untuk berbagi kisah perjalanan di OMAH Library. Jalan menekuni arsitektur tidaklah mudah, banyak yang harus dipelajari, dari teori, praktik, hingga etika. 

Perjalanan Mengenal Indonesia dalah sebuah kelas yang mengupas kisah penjelajahan-penjelajahan tentang arsitektur dan vernakularitas di Indonesia. Kelas ini merupakan hasil kerjasama dari Jaringan Arsip Arsitektur Indonesia bersama OMAH Library, dan penjelajah-penjelajah yang mengarungi belantara arsitektur di Indonesia.

This class tries to explore ways to fight for belief and love for architecture, starting from the discourse that everyone is unique and has their spesific problems, or “struggle for life”. Therefore, every individual innovates with strategies and tactics by contributing to the surrounding ecosystem.

Di dalam “Hermit of Architecture”, ada setidaknya 5 cara hermits yang dapat dipelajari yang diturunkan dari filosofi Nicomachean-Aristoteles, seperti Nous (kearifan intelektual), Techne (kearifan teknikal), Phronesis (kearifan taktikal), Episteme (wawasan pengetahuan), dan Sophia (kecintaan dan refleksi).

Contextual Method / Metode Kontekstual membahas desain dari sudut pandang latar konteks dan metode desain dari panelis-panelis yang memiliki pengalaman khusus yang telah mereka pupuk hingga sekarang.

Telah hadir empat pembicara dari beragam regional yang akan membagikan kisah maupun pemikiran mereka dalam berkecimpung dan berkreasi di platform literasi arsitektur.

Kelas Wacana Omah Library yang kedua setelah seri Do dan Don’t ini bertujuan untuk mendapatkan stimulus wacana yang terjadi di dalam sisi pribadi, proses pembuatan karya dan sisi eksternal yang terjadi di dalam kota. 

Agustinus Sutanto menarasikan metode desain arsitektur yang terbagi ke dalam 4 wilayah: Dunia Seni, Dunia Sains, Dunia Perilaku, dan Dunia Lingkungan.

OMAH Library mengadakan acara kelas Wacana Arsitektur “Do and Don’t” bersama tujuh narasumber terkait dengan filosofi, sejarah, teori, kritik, kurasi, cara bercerita, dan menulis.

Arsitektur perlu dimengerti dari sudut pandang epistemologi: yakni meletakkan bangunan bukan hanya sebagai sebuah bentuk fisik, tapi juga pengubah lingkungan yang berfungsi secara sosial, kultural dan ekonomi.

Membahas “Nusantara” bersama 11 narasumber dengan 11 sudut pandang berbeda: reposisi, kritisisme, teori, sejarah, kurasi, cerita, tulisan, rekonstruksi – budaya, ruang publik, filosofi dan refleksi.

Kelas ini akan membahas satu-persatu perjalanan arsitektur mulai dari modernism, postmodernism, regionalism hingga refleksi yang akan dibawakan oleh pembicara-pembicara yang tentunya seru dan menarik. 

Setiap arsitek mengalami sisi – sisi yang melelahkan di dalam proses berkreasi. Ia terlibat di dalam kerja komunal ataupun kerja yang sendiri dan retrospektif. Ia akan dilatih untuk peka terhadang gambar yang berisikan ruang, bentuk dan tatanan.

Kelas ini akan membahas tentang perjalanan karir seorang Master Arsitektur di Indonesia dan dunia seperti Mies Van De Rohe hingga Y.B. Mangunwijaya yang memberikan pengaruh dalam perkembangan arsitektur.

Pembahasan mendalam tentang buku-buku karya Jacques Derrida, Roland Barthes, Eladio Dieste, dan beberapa lainnya untuk memahami vista penulis serta diskursus yang mereka lahirkan.