Tua-Tua Keladi (The Old Mind) adalah sebuah program dari OMAH Library berupa wadah perkenalan mengenai diskursus yang digerakkan oleh orang-orang yang akan membawa perubahan sosial. Perubahan ini diwarnai oleh dialog antar aktor dengan perspektif yang berbeda-beda dan juga terjadi di dalam lintas wilayah. Keunikannya adalah, orang-orang ini bergerak secara konsisten. Mereka mendefinisikan ulang ekosistem yang terjebak di dalam komodifikasi arsitektur. Sering kali orang-orang tersebut dibuat gelisah terhadap topik-topik seputar arsitektur.
Pertanyaannya adalah, seberapa dalam dan seberapa konsisten perjuangan mereka?. Ada satu kesamaan yang menyatukan mereka bahwa mereka ini tua terlalu cepat. Tindakan nyata mereka yakni mengayomi dan menaungi orang-orang yang hadir di dalamnya. Seperti itulah fungsi kepala keluarga, yaitu memiliki pemikiran menjadi tua berarti peduli akan anggota keluarganya.
Mengapa acara ini menjadi penting?
Dengan mendengarkan dan berdiskusi bersama mereka, kita berusaha untuk menemukan apa sebenarnya benang merah yang membuat arsitektur Indonesia dan regional lainnya maju. Salah satunya melalui pemikiran generasi-generasi muda yang prospektif serta selalu bertanya dari berbagai sudut pandang tentang topik-topik seputar arsitektur.
Episode 01 – Rezki Dikaputera (Indonesia)
“Rembuk Arsitektur”
Episode 02 – Gary Yeow (Malaysia)
“Project XYZ”
Episode 03 – Joyee Lee (Malaysia)
“Concrete Matter”
Episode 04 – Haziq Ariffin (Malaysia)
“Lanai”
Tua Tua Keladi #4 Lanai – Haziq Ariffin
LANAI is an independent Malaysian ‘archi-cultural’ zine produced by an informal collaborative collective which operates as a non-profit. LANAI aims to add to the discourse around design and architecture in Malaysia by collating pieces of thoughts and provocations centered around specific themes, presenting it as a way to think about the world and inform our…
Tua Tua Keladi #3 Concrete Matter – Joyee Lee
Concrete Matter is an online platform for the architecture community of Malaysia to share their theses and built projects, debate topics of architectural education or just have conversations about the field. The set-up is simple: a two-hour Zoom call with two presenters, during which the first half comprises a presentation, and the second half is…
Tua Tua Keladi #2 Project XYZ – Gary Yeow
Project XYZ has been actively involving in architectural competition, furniture and installation designs. Apart from designing objects, the initiative also interested in organising events such as podcast, moderations, workshops, and round table discussion. Young People are Dumb and Broke(?) In the architectural industry with endless possibilities and opportunities to learn, young students are often to…
Tua Tua Keladi #1 Rembuk Arsitektur – Rezki Dikaputra
Rembuk Arsitektur (atau yang akrab disebut Rembukars) merupakan wadah untuk diskusi dan saling berbagi informasi terkait arsitektur dan hal-hal terkait. Dibuat untuk menjadi pengingat individu untuk mengasah semangat berbagi dan berunding. Diskusi bulanan ini diharapkan mampu menemukan irisan-irisan daripada cerita teman-teman hingga menjadi inspirasi. Apa makna dibalik Philosophy of Symbiosis? “Ketika Rembukars diputuskan untuk dapat…

Pilihan kelas OMAH Talks lainnya:


Mengajak anak-anak muda Indonesia yang bergerak di bidang arsitektur untuk berbagi kisah perjalanan di OMAH Library. Jalan menekuni arsitektur tidaklah mudah, banyak yang harus dipelajari, dari teori, praktik, hingga etika.


Perjalanan Mengenal Indonesia dalah sebuah kelas yang mengupas kisah penjelajahan-penjelajahan tentang arsitektur dan vernakularitas di Indonesia. Kelas ini merupakan hasil kerjasama dari Jaringan Arsip Arsitektur Indonesia bersama OMAH Library, dan penjelajah-penjelajah yang mengarungi belantara arsitektur di Indonesia.


This class tries to explore ways to fight for belief and love for architecture, starting from the discourse that everyone is unique and has their spesific problems, or “struggle for life”. Therefore, every individual innovates with strategies and tactics by contributing to the surrounding ecosystem.


Di dalam “Hermit of Architecture”, ada setidaknya 5 cara hermits yang dapat dipelajari yang diturunkan dari filosofi Nicomachean-Aristoteles, seperti Nous (kearifan intelektual), Techne (kearifan teknikal), Phronesis (kearifan taktikal), Episteme (wawasan pengetahuan), dan Sophia (kecintaan dan refleksi).


Telah hadir empat pembicara dari beragam regional yang akan membagikan kisah maupun pemikiran mereka dalam berkecimpung dan berkreasi di platform literasi arsitektur.


Kelas Wacana Omah Library yang kedua setelah seri Do dan Don’t ini bertujuan untuk mendapatkan stimulus wacana yang terjadi di dalam sisi pribadi, proses pembuatan karya dan sisi eksternal yang terjadi di dalam kota.


Agustinus Sutanto menarasikan metode desain arsitektur yang terbagi ke dalam 4 wilayah: Dunia Seni, Dunia Sains, Dunia Perilaku, dan Dunia Lingkungan.


OMAH Library mengadakan acara kelas Wacana Arsitektur “Do and Don’t” bersama tujuh narasumber terkait dengan filosofi, sejarah, teori, kritik, kurasi, cara bercerita, dan menulis.


Membahas “Nusantara” bersama 11 narasumber dengan 11 sudut pandang berbeda: reposisi, kritisisme, teori, sejarah, kurasi, cerita, tulisan, rekonstruksi – budaya, ruang publik, filosofi dan refleksi.


Kelas ini akan membahas satu-persatu perjalanan arsitektur mulai dari modernism, postmodernism, regionalism hingga refleksi yang akan dibawakan oleh pembicara-pembicara yang tentunya seru dan menarik.


Setiap arsitek mengalami sisi – sisi yang melelahkan di dalam proses berkreasi. Ia terlibat di dalam kerja komunal ataupun kerja yang sendiri dan retrospektif. Ia akan dilatih untuk peka terhadang gambar yang berisikan ruang, bentuk dan tatanan.


Kelas ini akan membahas tentang perjalanan karir seorang Master Arsitektur di Indonesia dan dunia seperti Mies Van De Rohe hingga Y.B. Mangunwijaya yang memberikan pengaruh dalam perkembangan arsitektur.