“Cogito Ergo Sum”—Rene Descartes ‘Jargon’ yang selalu membayangi pembahasan filsafat. Tapi apakah keberadaan seorang manusia hanya muncul saat dia berpikir? Tolak ukur manusia saat dia menggunakan otaknya? Bagaimana dengan organ lain seperti perasaan? Apakah otak rasional lebih tinggi dari pada perasaan hati? Sejumlah pertanyaan dapat dilontarkan dari sebuah kalimat pendek Descartes, dan itulah esensi dariContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 7 Philosophy – Johannes Adiyanto”
Category Archives: Seven Discourse of Do and Don’t
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 6 Writing – Apurva Bose Dutta
The profession of architecture has become representative of the society we live in. Arguably the most public art that affects human psychology most profoundly, architecture also happens to be the least discussed. Everyone does care about architecture, but the lack of a common language to talk about the built environment renders the profession as lessContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 6 Writing – Apurva Bose Dutta”
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 5 Storytelling – Revianto B. Santosa
Cerita adalah bagian penting dari kemanusiaan kita. Harari meyakini bahwa ciri terpenting manusia adalah bahasa dan kemampuan bahasa yang terpenting adalah untuk bercerita. Dengan bahasa kita bisa menyebut segala sesuatu di sekitar kita, tapi dengan bahasa juga kita bisa mengkomunikasikan bahkan meyakinkan orang lain tentang hal-hal yang tak serta merta dapat kita saksikan. Dengan berbagiContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 5 Storytelling – Revianto B. Santosa”
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 4 Curation – Eka Swadiansa
Manakah yang seharusnya lebih dulu ada: konsep atau desain? Apakah benar hubungan antara konsep dan desain itu seperti ‘telur dan ayam’? Jawabannya bergantung pada persepsi masing-masing. Mengapa persepsi? Karena tidak ada aturan-aturan baku yang secara de jure bisa mengikat kemungkinan-kemungkinannya. Mungkinkah konsep dibuat setelah desain selesai digambar –atau bahkan lebih radikalnya– karya tersebut selesai dibangun?Continue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 4 Curation – Eka Swadiansa”
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 3 Theory – Undi Gunawan
Pernyataan:Teori adalah sebuah aktivitas memandang. Coba lanjutkan kalimat ini:Pertemuan ini adalah pertemuan mengenai … Jawaban:a. Teori Arsitektur,b. Teori pada Arsitektur,c. Teori bagi Arsitektur,d. Teori dari Arsitektur,e. Teori dan Arsitektur,f. Di atas semua benar,g. Di atas semua tidak benar,h. Di atas, sebagian yang benar.i. Saya punya teori saya sendiri,j. Pernyataan awal adalah salah, Saya punya pernyataanContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 3 Theory – Undi Gunawan”
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 2 History – Setiadi Sopandi
Profesi di bidang (yang kita gadang-gadang sebagai) “kreatif” punya konotasi selalu berorientasi ke masa depan seakan tidak relevan dengan masa lalu. Profesi kreatif selalu diberi tuntutan untuk terampil dalam memanfaatkan teknologi terkini dan tanggap terhadap budaya kiwari, dan selalu dalam kodrat untuk mengejar apapun yang ada di depan. Namun di sisi lain, profesi kreatif (khususnyaContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 2 History – Setiadi Sopandi”
Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 1 Criticism – Nanda Widyarta
Apakah kritisisme itu? Apakah kegunaannya dalam arsitektur? Bagaimana kita melakukan kritik yang baik? Adakah parameter yang jelas untuk menilai sesuatu? Kita kerap salah dalam memahami kritisisme. “Mengkritik” kerap kita anggap sebagai “menyerang,” “mencela,” atau “menghantam” lawan debat kita. Kesalah pahaman ini perlu diluruskan. Kritisisme adalah salah satu unsur dari tritunggal sejarah—teori—kritisisme. Kritisisme, menurut salah satuContinue reading “Seven Discourse of Do and Don’t | Ep. 1 Criticism – Nanda Widyarta”