Kelas Tracing Our Own Asian Architecture Heritage yang berlangsung Sabtu kemarin, diisi dengan keempat pemateri yang memberikan poin penting untuk menelusuri jejak heritage arsitektur Asia. M. Cahyo Novianto memaparkan materi seberapa penting peran material kayu, keahlian bertukang, hingga sisi non profan mempengaruhi pembentukan arsitektur tradisional Indonesia. Eka Swadiansa pun menambahkan bahwa pengetahuan masyarakat lokal terhadapContinue reading “Tracing Our Own Asian Architecture Heritage”
Category Archives: OMAH Talks
21 Arsitektur Jazirah Leihitu
Berkat Naskah “Hikayat Tanah Hitu” karya Imam Rijali dan buku-buku karya Georg Eberhard Rumphius- lah kita hari ini bisa belajar dan meraba keadaan Pulau Ambon berabad-abad yang lampau khususnya jazirah utara Ambon yang menjadi fokus penulisan buku ini. Hal ini menunjukkan pentingnya sebuah karya tulis dari sebuah kerja penulisan. Apa yang dituliskan bisa menerobos ruangContinue reading “21 Arsitektur Jazirah Leihitu”
Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 5 Pameran – Ayos Purwoaji
Seni rupa dan arsitektur kerap dilihat sebagai dua praktik berbeda. Seni rupa dianggap lebih intuitif, sementara arsitektur memiliki pendekatan lebih rasional. Sesi obrolan ini akan bertolak dari pandangan dikotomis tersebut dan mempertanyakan ulang relevansinya saat ini di tengah semakin banyaknya pameran arsitektur yang “ngartsy” dan pameran seni yang menggunakan narasi dan rancangan arsitektur di dalamnya.Continue reading “Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 5 Pameran – Ayos Purwoaji”
Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 4 Sejarah – Bayu Genia K
Seni rupa dan arsitektur pada hakikatnya adalah saudara kandung dalam keluarga besar kesenian visual (visual arts). Dalam diskursus seni era Renaisans di Eropa, karya arsitektural Donato Bramante, Tempietto (1502-1510)-sebuah martyrium di kawasan plaza Gereja San Pietro in Montorio, Roma-dianggap sebagai mahakarya yang sama pentingnya dengan patung David (1501-1504) karya Michelangelo, lukisan Monalisa (c. 1503-1506, kemungkinanContinue reading “Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 4 Sejarah – Bayu Genia K”
Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 3 Refleksi – Alia Swastika
Public art menjadi gagasan identitas kota melalui seni lokal. Strateginya dengan mengajak seniman mapan menjadi pembentuk wajah baru suatu kota. Graffiti, street art, dan urban culture lainnya sudah menjadi budaya umum di kehidupan kita. Sesuatu yang semula identik sebagai simbol pemberontakan sekarang dipandang menjadi wajar, terlebih pada kalangan anak muda. Karya seni urban yang memilikiContinue reading “Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 3 Refleksi – Alia Swastika”
Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 2 Karakter – Alia Swastika
Pada dasarnya estetika menjadi bagian dari pengalaman indrawi sehingga estetika urban dapat dilihat sebagai pengalaman indrawi yang dapat dibangun melalui lingkungan perkotaan dengan mengambil pertimbangan posisi teoritis lain seperti kajian perkotaan, geografi, manusia, teori perencanaan hingga kritisisme arsitektur. Karya seni urban yang memiliki jangka waktu instalasi cukup panjang bahkan mungkin akan permanen untuk mengenang peristiwaContinue reading “Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 2 Karakter – Alia Swastika”
Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 1 Identitas – Alia Swastika
Biennale merupakan kegiatan kuratorial seni yang diadakan setiap 2 tahun sekali dimana kegiatan ini merefleksikan perkembangan seni dan isu – isu yang telah terjadi selama kurun waktu 2 tahun sebelum pameran berlangsung. Biennale ada di setiap kota dengan menyesuaikan masing – masing konteks setiap kota untuk menunjukkan perkembangan seni. Biennale pertama kali diadakan di ItaliaContinue reading “Five Discourse: Arts, Cities, and Architecture | Ep. 1 Identitas – Alia Swastika”
Tua Tua Keladi #4 Lanai – Haziq Ariffin
LANAI is an independent Malaysian ‘archi-cultural’ zine produced by an informal collaborative collective which operates as a non-profit. LANAI aims to add to the discourse around design and architecture in Malaysia by collating pieces of thoughts and provocations centered around specific themes, presenting it as a way to think about the world and inform ourContinue reading “Tua Tua Keladi #4 Lanai – Haziq Ariffin”
Tua Tua Keladi #3 Concrete Matter – Joyee Lee
Concrete Matter is an online platform for the architecture community of Malaysia to share their theses and built projects, debate topics of architectural education or just have conversations about the field. The set-up is simple: a two-hour Zoom call with two presenters, during which the first half comprises a presentation, and the second half isContinue reading “Tua Tua Keladi #3 Concrete Matter – Joyee Lee”
Tua Tua Keladi #2 Project XYZ – Gary Yeow
Project XYZ has been actively involving in architectural competition, furniture and installation designs. Apart from designing objects, the initiative also interested in organising events such as podcast, moderations, workshops, and round table discussion. Young People are Dumb and Broke(?) In the architectural industry with endless possibilities and opportunities to learn, young students are often toContinue reading “Tua Tua Keladi #2 Project XYZ – Gary Yeow”