Arsitektur Indonesia di Ekosistem yang Rusak?
Kemerdekaan kita sebagai bangsa Indonesia dimulai pada, 17 Agustus 1945. Dan wajar terjadi di banyak negara baru merdeka, bahwa mendapatkan kemerdekaan belum tentu lepas dari belenggu penjajahan dan perangkap ekosistem di tiap-tiap generasinya.
Di dalam dunia arsitektur, ada pertanyaan-pertanyaan besar dari kami yang menggelitik. Setelah 77 tahun Indonesia merdeka, bagaimana keadaan ekosistem arsitektur Indonesia sekarang? Sehingga tiap-tiap generasi memiliki peran untuk menyambung pengetahuan arsitektur di dalam aspek teori, tata kota, pendidikan, paradigma, ideologi, profesi, arsip, sejarah, pergerakan, jaringan dan sosial-lingkungan masyarakatnya. Irisan-irisan pembahasan disini dengan spektrumnya yang lebar diharapkan menjadi substansi diskursus di diskusi antartopik.
OMAH Library dengan bangga mengadakan webinar “Fight for Architecture in Broken Ecosystem: The Trap of Post-Colonial Country” yang diadakan setiap hari Jumat pukul 19.00 WIB dalam 12 episode:
1. Teori? | Undi Gunawan | 23.09.2022
2. Pos-Kolonial? | Abidin Kusno | 07.10.2022
3. Urban Design? | Bambang Eryudhawan | 14.10.2022
4. Pedagogi? | David Hutama | 21.10.2022
5. Paradigma? | Revianto B. Santosa | 04.11.2022
6. Ideologi? | Nanda Widyarta | 10.11.2022
7. Profesi? | Endy Subijono | 18.11.2022
8. Partisipasi? | Kamil Muhammad | 02.12.2022
9. Sejarah? | Eka Swadiansa | 09.12.2022
10. Pergerakan? | Danny Wicaksono | 16.12.2022
11. Arsip? | Setiadi Sopandi | 23.12.2022
12. Jaringan? | M. Cahyo Novianto | 07.01.2023
Fight for Architecture | Ep.12 Jaringan? – M. Cahyo Novianto
Sebagai seorang praktisi arsitektur, di sisi yang lain penyaji juga terlibat dalam berbagai aktivitas yang beragam walau sebagian besar masih seputar dunia arsitektur. Aktivitas yang beragam ini secara “alamiah” membuat penyaji bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru dari berbagai latar…
Continue readingFight for Architecture | Ep.11 Sejarah? – Eka Swadiansa
Apakah sejarah arsitektur, atau mungkin lebih tepatnya pendidikan sejarah arsitektur di Indonesia, sedang mengalami kerusakan sistem (broken system)? Tidak juga! Terkotak-kotakkan mungkin, tapi jelas tidak rusak. Sudah menjadi rahasia umum bagaimana setidaknya ada dua kelompok besar dalam sistem ini; yaitu…
Continue readingFight for Architecture | Ep. 10 Arsip? – Setiadi Sopandi
Paparan ini merupakan perpanjangan dari topik presentasi yang ditampilkan dalam simposium yang bertajuk “Dipl.-Ing. Arsitek: Narratives, archives, and knowledge transfer – making history accessible”, tanggal 15 Desember 2022. Paparan ini menceritakan latar, karya, metoda, dan rencana masa depan Yayasan Museum…
Continue readingFight for Architecture #9 – Pergerakan?
Pergerakan arsitektur Mengapa kita perlu membicarakan pergerakan?Mengapa kita perlu belajar dari pergerakan?Mengapa kita perlu paham, apa faktor yang melatarbelakangi sebuah pergerakan? Pergerakan dalam kerja praktik arsitek Mempersiapkan materi untuk sesi ini, saya kembali memikirkan ulang, mengapa kita perlu membicarakan pergerakan,…
Continue readingFight for Architecture #8 – Partisipasi?
Kepada siapa, dan apa, kita bertanggung jawab? Partisipasi adalah bagian dari leksikon pembangunan masyarakat yang tumbuh di pertengahan abad 20 dan kemudian menjadi bagian dari model pembangunan pasca kolonial. Pergeseran budaya dalam praktik arsitektur di tahun 1960an, seiring dengan meredupnya…
Continue readingFight for Architecture #7 – Profesi?
Profesi adalah keahlian khusus dalam suatu bidang tertentu, dilatarbelakangi pendidikan dan pengalaman tertentu pula, yang penerapan pada praktiknya menuntut kesungguhan dan tanggung jawab. Karena lebih dari sekedar bekerja (okupasi) dan panggilan (vokasi), maka menjalankan profesi layak bersumber pada bagian yang…
Continue readingFight for Architecture #6 – Ideologi?
Istilah “ideologi” (idea + logos) diperkenalkan oleh Antoine Louis Claude Destutt de Tracy pada 1815. Ideologi adalah ilmu tentang bagaimana idea terbentuk. Menurut De Tracy, berawal dengan sensasi, kita memiliki persepsi, memori, penilaian dan kehendak. Inilah faktor-faktor yang membentuk pemikiran/idea.…
Continue readingFight for Architecture #5 – Paradigma?
Konsekuensi menjadi dewasa secara individu atau kolektif adalah ketika manusia menyadari bahwa realitas tidak se-hitam-putih yang dikira. Kini, sepertinya kita masih belum cakap dengan apa yang dimaksud kedewasaan itu. Bukankah segala yang sedang kita nikmati hari ini adalah manifestasi dari…
Continue readingFight for Architecture #4 – Pedagogi?
Subyektifitas Saat Belajar Arsitektur Belajar arsitektur adalah sesuatu yang tidak sederhana. Selain karena obyek arsitektur itu (ruang) tidak teraba dan tidak tampak, apresiasi sebuah karya arsitektur banyak ditentukan dari pengetahuan dan pengalaman yang mengalaminya. Dengan kata lain, untuk memahami arsitektur…
Continue readingFight for Architecture #3 – Urban Design?
Soal-soal pelestarian cagar budaya di Jakarta sangat memerlukan bantuan pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang urban design. Demikian juga sebaliknya. Melalui tiga pola pikir, Think Twice-Rethink-Think Ahead, penanganan cagar budaya yang berwawasan urban design, dan pendekatan urban design yang berwawasan…
Continue readingFight for Architecture in Broken Ecosystem #2 – Pos-Kolonial?
Indonesia ada di dalam sebuah tatanan sistem dunia. Tatanan sistem dunia ini mempengaruhi arsitektur secara langsung dan tidak langsung. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa tatanan dunia memiliki studi, teori, dan analisis yang sebenarnya adalah sebuah praktik politik kekuasaan dan…
Continue readingFight for Architecture #1 – Theory?
Dari kemarin diskusi di “social media (ig)” OMAH Library berjalan intensif. Hal tersebut menandakan bahwa tema kali ini memberikan ruang dan pemikiran untuk para peserta diskusi, nara sumber, dan kami sendiri yang melihat narasi demi narasi adalah penting. Ekosistem Tambal…
Continue reading
Pilihan kelas OMAH Academy lainnya:


Bentuk adalah hasil dari produksi pengetahuan arsitektur. Untuk memproduksi pengetahuan arsitektur melalui bentuk diperlukan pemahaman mengenai mengapa satu bentuk dibuat, dan apa dampak dari bentuk tersebut.


Studio Culture, sebuah proses kreasi mendesain di dalam budaya sebuah studio, di antara tegangan akademis dan praktis, juga tuntutan untuk menjadi kreatif sekaligus kompromistis. Hal ini terkait dengan penyusunan metode desain dari sudut pandang filosofi, budaya, teori, puisi, sertifikasi, dan komputasi.


Arsitektur bukan hanya soal bisnis, namun juga kebanggaan menjadi arsitek. Hal ini dimulai dari memulai praktik, mengatur manajemen, merefleksikan perjalanan praktik dengan kebanggaan menjadi arsitek, dan nilai-nilai bekerjasama dengan orang lain, termasuk mengenal kembali dunianya dan memperkenalkannya pada dunia yang lebih luas, seberapa cukup dan seberapa besar sebuah studio perlu dikembangkan, dan apa yang menjadi dasar pertimbangannya.