Sekitar 500 tahun lalu, saudagar dari Sumatera Barat singgah di perairan bagian selatan Kalimantan Tengah. Tujuan awal berdagang itu bergeser hingga kemudian menikahi gadis Dayak. Keturunan mereka pun dikenal kemudian sebagai Dayak Tomun. Saudagar tersebut adalah keturunan Raja Pagaruyung yang bergelar patih, namanya Malikur Besar Gelar Patih Sebatang Balai Seruang. Tujuannya ingin berdagang, dibawanya kekayaan rempah khas Sumatera untuk ditukar. Namun, sesampainya di Kalimantan, ia malah terpikat dengan pesona alam Kalimantan. Sang patih pun menetap yang saat ini terletak di Kecamatan Batang Kawa, Lamandau. Di tempat ini, ia menjadi teman Raja Sarang Paruya yang bernama Santomang.
Tak hanya berteman, Santomang menikahkan Patih Sebatang dengan dayang kerajaan bernama Dayang Ilung, hingga menjadi alasan ia tak mengikuti kapalnya kembali ke Pagaruyung. Mereka menikah dan memiliki keturunan. Patih Sebatang diberikan tempat tinggal dan menetap di sebuah wilayah yang ia beri nama Kudangan.Sarang Paruya adalah kerajaan yang masyarakatnya merupakan campuran Dayak dan Melayu. Letaknya di barat Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Lamandau, yang berbatasan langsung dengan Nanga Tayap, Kalimantan Barat.
Delang didominasi oleh suku Dayak Tomun yang menurut sejarahnya berasal dari tanah Minangkabau. Hal ini dibuktikan antara lain dari dialek bahasa, musik lokal, lalu bagaimana dengan rumah tinggalnya? Apakah juga ada pengaruh Minangkabau? Mari kita ikuti PMI #19 tentang Permukiman Dayak Tomun di Delang dan Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Kontributor
Sutanto
Lulusan Diploma-3 Sekolah Tinggi Arsitektur YKPN Yogyakarta kemudian melanjutkan studi S1 di Arsitektur, Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus Sutanto lebih banyak bekerja dibidang Property sampai dengan tahun 2015, saat ini menjalankan studio arsitektur di Kota Sampit, Kalimantan Tengah.
Akhmad Dian Pratama
Lulusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Pada tahun 2016 ia kembali melanjutkan studi Magister Arsitektur Pariwisata di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ia juga bekerja di PT. Perentjana Djaja dan turut terlibat di pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Randy Hadi Saputra
Lulusan Universitas Lambung Mangkurat jurusan Teknik Arsitektur, sekarang bekerja sebagai staf teknis di Dinas Pekerjaan Umum kota Palangka Raya dan juga aktif dalam berbagai kegiatan seminar dan pelatihan.
Rhoman Setiawan
Lulusan Universitas Palangkaraya Jurusan Arsitektur, pada Januari 2010 sampai dengan Juni 2017 sempat menjadi karyawan tetap di salah satu Bank BUMN. Di Tahun 2017-2018 menjadi drafter di PT Tiaka Saka Pratama. Rhomanpernah juga menjadi Koordinator Fasilitator pada program BSPS yang dilaksanakan oleh SNVT Penyedia Perumahan Provinsi Kalimantan Tengah. Saat ini berkarir sebagai Arsitek sekaligus salah…
Nicki Novianti M
Lulusan Universitas Brawijaya Jurusan Arsitek, bergabung di bidang perencanaan di Dinas PUPR Kotawaringin Timur, membantu dalam tim pembuatan proposal Kegiatan untuk Pembangunan dan Pengembangan Daerah Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah. Nicki Novianti juga menulis sebuah Artikel ilmiah berjudul “Pengaruh Perladangan Berpindah Pada Permukiman Dayak Benuaq Dikampung Benung Kutai Barat”. Saat Ia ini berkarir sebagai frelance Arsitektur.
Beberapa kelas Perjalanan Mengenal Indonesia lainnya bisa diakses di bawah ini: