15 Rumah Balok, Dayak Bidayuh, Bengkayang, Kalimantan Barat

Rumah Balok, Baluk, Balek, atau yang juga sering di generalisasi dengan sebutan Ponggo oleh masyarakat Dayak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, merupakan bangunan khas atau rumah adat dari kelompok Sub Suku Dayak Bidayuh yang sebarannya berada di wilayah administratif Kabupaten Bengkayang dan Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, dan bahkan sampai ke wilayah Serawak Malaysia. Bangunan ini pada dasarnya memiliki bentuk yang sedikit berbeda dibandingkan mayoritas bangunan yang menjadi ciri dari Suku Dayak, di mana Ponggo ini memiliki bentuk bulat atau yang jika diperdetail lebih tepatnya memiliki bentuk denah segi 12.

Ponggo bagi masyarakat Dayak Bidayuh merupakan sebuah bangunan yang sakral dan dijadikan sebagai pusat kehidupan adat istiadat masyarakat setempat. Ponggo saat ini pada dasarnya difungsikan sebagai tempat untuk menyelenggarakan berbagai upacara adat, tempat penyimpanan perkakas adat, dan tempat untuk menyimpan tengkorak peninggalan budaya ngayau yang terjadi pada masa lampau.

Saat ini dari penelusuran yang telah dilakukan, setidaknya terdapat sekitar 11 Ponggo yang masih berdiri di beberapa desa (permukiman Dayak Bidayuh) yang tersebar di wilayah administratif Kabupaten Bengkayang. Ke-11 Ponggo tersebut pada dasarnya memiliki tipologi dan bentukan yang berbeda-beda, dari segi ketinggian, material, bentuk, tangga, dan berbagai aspek arsitektural lainnya.

Bangunan yang memiliki ketinggian rata-rata di atas 7 meter ini selain dibangun hanya menggunakan sistem ikat, Ponggo ini juga dibangun secara gotong royong dan hanya berlangsung selama satu hari saja, bertepatan dengan perayaan upacara adat tahunan masyarakat setempat. Selain daripada itu, upacara adat yang dimaksud tersebut juga menjadi satu-satunya momen renovasi dan perawatan Ponggo. Hal ini karena bangunan yang menjadi khas bagi masyarakat Dayak Bidayuh ini tidak bisa dimasuki secara bebas (ditutup) pada hari-hari biasa, dan hanya dibuka sekali selama setahun.



Kontributor

Yoris Mangenda

Yoris Mangenda merupakan alumni Arsitektur di Universitas Tanjungpura, Pontianak, yang saat ini sedang berpraktek secara mandiri dan aktif di dalam industri kreatif khususnya di Kota Pontianak. Ketertarikannya terhadap material alam membawanya meraih. juara 4 dalam International Student Bamboo Competition 2019. Sebelumnya Yoris pernah menjadi panelis PMI untuk Rumah Radakng yang materinya kemudian diterbitkan menjadi buku…

Alef Dasilelo

Alef Dasilelo merupakan alumni arsitektur dari Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat. Ia pernah meraih Juara 4 dalam International Student Bamboo Conpetition 2019. Tertarik untuk mengeksplor kekayaan budaya yang ada di Kalimantan Barat. Aktif menulis artikel mengenai kebudayaan lokal di daerah tersebut. Alef aktif dalam dunia fotografi dan pernah terlibat dalam penggarapan film pendek mengenai kebudayaan d…


Beberapa kelas Perjalanan Mengenal Indonesia lainnya bisa diakses di bawah ini:

21 Arsitektur Jazirah Leihitu

Berkat Naskah “Hikayat Tanah Hitu” karya Imam Rijali dan buku-buku karya Georg Eberhard Rumphius- lah kita hari ini bisa belajar dan meraba keadaan Pulau Ambon berabad-abad yang lampau khususnya jazirah utara Ambon yang menjadi fokus penulisan buku ini. Hal ini menunjukkan pentingnya sebuah karya tulis dari sebuah kerja penulisan. Apa…

20 Ekspedisi Ketapang: Arsitektur Kayu Tumbang Titi

Suku Dayak Pesaguan adalah salah satu sub-suku Dayak yang secara administratif tersebar di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Penamaan Suku Pesaguan berasal dari nama aliran sungai; Sungai Pesaguan, di mana kelompok masyarakat ini dulunya bermukim. Dalam suatu permukiman Suku Dayak Pesaguan, terdapat sebuah bangunan yang menjadi hirarki baik dari skala…

19 Ekspedisi Tanju Tanjung Arsitektur : Pemukiman Dayak Tomun di Delang & Kinipan

Sekitar 500 tahun lalu, saudagar dari Sumatera Barat singgah di perairan bagian selatan Kalimantan Tengah. Tujuan awal berdagang itu bergeser hingga kemudian menikahi gadis Dayak. Keturunan mereka pun dikenal kemudian sebagai Dayak Tomun. Saudagar tersebut adalah keturunan Raja Pagaruyung yang bergelar patih, namanya Malikur Besar Gelar Patih Sebatang Balai Seruang.…

Loading…

Something went wrong. Please refresh the page and/or try again.