Kata undagi relatif sering terucap dalam diskusi-diskusi arsitektur tradisional, terutama di Bali. Kata ini umumnya dikaitkan dengan sebuah profesi yang bertanggung-jawab terhadap rancang bangun fasilitas fisik tradisional. Undagi dipandang sebagai manusia yang memiliki kemampuan untuk menciptakan keseimbangan alam. Upaya saya untuk menggali pengetahuan tentang undagi menjumpai bahwa ‘profesi’ ini cukup samar-samar di masyarakat. Jika dibandingkan dengan, profesi tradisional lain, seperti ‘pande’ ahli membuat peralatan logam atau petani, undagi memiliki posisi yang tersamar. Selanjutnya, jumlah tulisan-tulisan tentang Bali ada ribuan, tetapi tulisan-tulisan khusus tentang undagi sebagai profesi nampaknya juga kurang familiar.
Apa sebetulnya undagi? Kapan dan dimana profesi ini muncul dan berkembang? Pengetahuan apa saja yang dikuasai? Bagaimana pengetahuan perundagian tersebut diproduksi, ditransmisikan dan dikembangkan? Adakah relevansinya dengan kehidupan kita hari ini?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin tidak akan bisa ditemukan jawabannya secara gamblang dan ringkas karena ini adalah awal dari sebuah penjelajahan yang panjang. Sepanjang upaya kita untuk memahami arsitektur yang, mungkin, tiada ujung.
Hi Sahabat! Sesi ke-7 Studio Culture kita akan mengundang Gede Maha Putra untuk mengisi kuliah bertema Undagi. I Nyoman Gede Maha Putra merupakan dosen dan periset di Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Bali. Lulus dari S1 Arsitektur Universitas Udayana, Denpasar dan menyelesaikan pendidikan S2 Urban Planning di Erasmus University, Netherland. Kemudian menyelesaikan S3 Urban Design di Oxford Brookes University, UK.
Video Rekaman Kelas

Untuk dapat mengakses kelas Studio Culture | Ep.7 Undagi – Gede Maha Putra anda perlu melakukan donasi melalui tautan berikut:
Akses kelas akan dikirimkan ke email atau Whatsapp yang didaftarkan.
Sinopsis Materi Kelas
Kelas Studio Culture Ep.7 Undagi berlangsung pada tanggal 30 Oktober 2020, dengan pembicara: Gede Maha Putra, moderator: Amelia Widjaja, dan prolog: Realrich Sjarief.
Pembicara
I Nyoman Gede Mahaputra
I Nyoman Gede Maha Putra merupakan dosen dan periset di Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Bali. Lulus dari S1 Arsitektur Universitas Udayana, Denpasar dan menyelesaikan pendidikan S2 Urban Planning di Erasmus University, Netherland. Kemudian menyelesaikan S3 Urban Design di Oxford Brookes University, UK. Pernah bekerja sebagai praktisi di Cipta Mandala…
Beberapa kelas Studio Culture lainnya bisa diakses di bawah ini:
I Nyoman Gede Mahaputra
I Nyoman Gede Maha Putra merupakan dosen dan periset di Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Bali. Lulus dari S1 Arsitektur Universitas Udayana, Denpasar dan menyelesaikan pendidikan S2 Urban Planning di Erasmus University, Netherland. Kemudian menyelesaikan S3 Urban Design di Oxford Brookes University, UK. Pernah bekerja sebagai praktisi di Cipta Mandala dan Nusa Consulindo Design. Saat ini aktif mengikuti seminar, baik sebagai peserta maupun pembicara, nasional dan internasional.

Untuk dapat mengakses kelas Studio Culture: Undagi
anda perlu melakukan donasi melalui tautan berikut:
Akses kelas akan dikirimkan ke email atau Whatsapp yang didaftarkan.
Kata undagi relatif sering terucap dalam diskusi-diskusi arsitektur tradisional, terutama di Bali. Kata ini umumnya dikaitkan dengan sebuah profesi yang bertanggung-jawab terhadap rancang bangun fasilitas fisik tradisional. Undagi dipandang sebagai manusia yang memiliki kemampuan untuk menciptakan keseimbangan alam. Upaya saya untuk menggali pengetahuan tentang undagi menjumpai bahwa ‘profesi’ ini cukup samar-samar di masyarakat. Jika dibandingkan dengan, profesi tradisional lain, seperti ‘pande’ ahli membuat peralatan logam atau petani, undagi memiliki posisi yang tersamar. Selanjutnya, jumlah tulisan-tulisan tentang Bali ada ribuan, tetapi tulisan-tulisan khusus tentang undagi sebagai profesi nampaknya juga kurang familiar.
Apa sebetulnya undagi? Kapan dan dimana profesi ini muncul dan berkembang? Pengetahuan apa saja yang dikuasai? Bagaimana pengetahuan perundagian tersebut diproduksi, ditransmisikan dan dikembangkan? Adakah relevansinya dengan kehidupan kita hari ini?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin tidak akan bisa ditemukan jawabannya secara gamblang dan ringkas karena ini adalah awal dari sebuah penjelajahan yang panjang. Sepanjang upaya kita untuk memahami arsitektur yang, mungkin, tiada ujung.
Hi Sahabat! Sesi ke-7 Studio Culture kita akan mengundang Gede Maha Putra untuk mengisi kuliah bertema Undagi. I Nyoman Gede Maha Putra merupakan dosen dan periset di Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Bali. Lulus dari S1 Arsitektur Universitas Udayana, Denpasar dan menyelesaikan pendidikan S2 Urban Planning di Erasmus University, Netherland. Kemudian menyelesaikan S3 Urban Design di Oxford Brookes University, UK.
Berapa kelas Studio Culture lainnya bisa diakses di bawah ini: