Teori dalam bahasa Yunani adalah melihat. Sehingga fungsi teori dapat dikatakan sebagai perangkat untuk menjelaskan sesuatu.Meski demikian, perangkat ini bergantung pada sudut pandang, “alat” untuk memandang. Lantas kondisi saat memandang (baik kondisi si pemandang maupun kondisi di sekeliling si pemandang) sangat mempengaruhi bagaimana si pemandang melihat sesuatu.
Sebagai contoh, Nanda memperumpamakan dalam tangkapan layar untuk melihat satu buah jar selai, dimana salah satu sisinya terdapat label, sisi lainnya tidak. Dalam presentasinya, ia mencontohkan sudut pandang Adam Smith dan Karl Marx dalam melihat ekonomi. Saat Adam Smith memandang ekonomi saat revolusi industri, sementara Karl Marx memandang jauh setelah revolusi industri dan akibat-akibatnya. Sehingga kedua teori ini akan selalu bertentangan.
Video Rekaman Kelas
Rangkuman Materi Kelas
Pembicara
M. Nanda Widyarta
M Nanda Widyarta saat ini adalah seorang mahasiswa program S3 di College of Built Environment, the University of New South Wales. Minatnya dalam hal riset terletak pada arsitektur modern di masa pasca-kemerdekaan. Walaupun saat ini masih berfokus pada kasus-kasus di Indonesia, tetapi ada juga ketertarikan—bahkan kebutuhan—untuk melakukan perbandingan dengan kasus-kasus…
Testimoni Peserta Kelas
Materi yang disampaikan menarik dan mudah dipahami.
–Vincent
Sangat menarik dan membuka wawasan.
–George Marvin
Materi yang luar biasa
–Prima Widia Wastuty
Wacana dari pak nanda memberi insights yg lbh mendalam ttg teori arsitektur 👍👍👍
–Ami Arfianti
Setiap sesi diskusi selalu membuka wawasan terhadap materi baru. Kadang mudah, kadang seperti dilempar ke dunia baru yang menyenangkan.
-Endah tisnawati
Beberapa kelas Kritisisme lainnya bisa diakses di bawah ini:
Kritisisme | Ep. 3 Kritik Arsitektur – Indah Widiastuti
Kritik pada dasarnya adalah sebuah perbincangan. Di mana ada perbincangan, di situ akan ada kritik. Karya arsitektur pun hadir karena ia diperbincangkan, ditransmisikan dari satu subyek ke subyek lain, bagaimana kata-kata bertuah. Kata-kata bisa jadi mantra, bisa jadi kutukan, bisa juga jadi berita, dan yang paling bijak seharusnya kata-kata itu…
Kritisisme | Ep. 2 Sejarah dan Kritisisme – Robin Hartanto
Sejarah adalah sesuatu yang rumit, maka ia bersifat terbuka. Tiap orang bisa memahami dengan pemahaman yang berbeda-beda, dengan pembuktian melalui teks, dokumentasi, dan sebagainya. Kalimat di atas, “the past is a foreign country,” mengumpamakan masa lalu sebagai negara yang asing, di mana untuk mencoba memahaminya, kita perlu mempelajari bahasanya, orang-orangnya,…