Wacana Nusantara – 01 Reposisi

Kata “nusantara” cukup popular. Tidak asing juga bagi dunia arsitektur. Ia pernah menjadi topik yang hangat dalam upaya “mencari” arsitektur Indonesia. Ada yang bilang arsitektur tradisional itu bagian dari arsitektur nusantara. Ada juga yang bilang “arsitektur tradisional nusantara” itu salah kaprah, karena tidak ada arsitektur semacam itu.

Meskipun suka dipakai dan sering diperdebatkan di dunia arsitektur, asal dan arti nusantara itu belum banyak kita ketahui, terutama penggunaannya di bidang ilmu di luar arsitektur. Dalam diskusi ini kita akan mencoba memperluas wawasan sambil mencari posisi yang baik untuk meletakkan “nusantara” dalam perdebatan arsitektur.

Materi dan diskusi intelektual yang luar biasa. Begini seharusnya diskusi kritis itu, mempertanyakan dan menchallenge, bukan hanya mengkonfirmasi dan membenarkan yang sudah established. Kesimpulan yang open-ended, memungkinkan perkembangan selanjutnya, bukan membuat garis dan menutup kemungkinan kebenaran lain selain apa yang disampaikan. Saya ada pengalaman di diskusi lain, pertanyaan saya yang men-challenge di ‘sensor’, sengaja tidak dibacakan krn mengkritisi materi pembicara. Semoga Omah tidak akan seperti itu.
-Roro Damar-

Bagus, menarik; mengundang untuk berpikir.
–Mohamad Muqoffa–

Diskusi yang kritis, sangat menyenangkan
-Mohammad Nanda Widyarta–

Luar Biasa. Sangat sesuai dengan tema Idul Adha. Daging banget . . .
-Aria Zabdi-

Pembahasan yang sangat menarik untuk mencari apa makna dari Wacana Nusantara dalam konteks Arsitektur
-Muhammad Alfreno Rizani, ST.-