Kami bersyukur atas berlangsungnya kelas 99% Abstraksi kemarin, dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman dan semua yang hadir dalam diskusi 8 jam di Ruang Guha Plato, yang gelap seperti lubang hitam. Kami duduk bersila, sejajar, dari pribadi menuju komunitas. Di sini kami mendapat kawan, teman berdiskusi, sehingga perjuangan terasa tidak sendirian dan bisa meneruskan tongkat estafet ke generasi muda.
Dari Anas Hidayat, kami belajar tafsir yang merdeka melalui mendengarkan. Dari Ryadi Adityavarman, kami belajar kultur studio yang melihat kelemahan sebagai kekuatan. Abidin Kusno mengajarkan kami bahwa tujuan post-colonial adalah membela yang lemah. Juga Gede Mahaputra yang mengajarkan bahwa isolasi adalah cara untuk keluhuran, perlu sikap kritis dan keberanian untuk membangun sistem yang terhubung secara global, hingga membentuk budaya luhur. M. Cahyo Novianto mengajarkan variasi pengajaran melalui rangka dan solid, memberi pilihan dalam membentuk karakter yang adaptif. M. Nanda Widyarta mengingatkan kami bahwa identitas bukan hanya ideologi, tetapi juga strategi bermanuver. Johannes Adiyanto mengajarkan pentingnya jejaring sejarah, keseimbangan kampung-kota, dan desa.
Eka Swadiansa mengajarkan kontradiksi dalam arsitektur kuasa di Indonesia, dan bagaimana arsitektur menjadi ekspresi politik. Bu Indah Widiastuti mengajarkan bahwa kritik perlu solusi, merangkai lubang menjadi harapan. Undi Gunawan mengajarkan pentingnya komunikasi dan integrasi pengetahuan yang melompat. Altrerosje Asri mengajarkan dekonstruksi diri dan meruntuhkan kesombongan. Revianto B. Santosa mengajarkan kasih sayang dalam pertapaan, bahwa pengajaran adalah refleksi personal yang menyebarkan kebaikan dan kejujuran. Dan Yuswadi Saliya mengajarkan pentingnya kemerdekaan sebagai penghuni ecoverse, memberikan semangat luar biasa untuk berkontribusi dalam Arsitektur Indonesia.
Lecture ini menjadi memen kemerdekaan bagi kami, melalui mimpi pribadi, ada kebebasan dan pengetahuan, serta lubang. Pada akhirnya, ada peluang untuk terus berjalan, tertawa dan menangis bersama dengan begitu banyak orang jenius dan brilian. Kami merasa terhormat bisa berjalan bersama mereka.
Tentang OMAH Events lainnya di bawah ini:














