OMAH Library bersama Universitas Mercu Buana, Universitas Tarumanagara, dan didukung IAI Banten dengan bangga mengadakan acara “How to do Architecture Research Towards the Future of Architecture in Indonesia?”.
Eka Swadiansa akan mengulik paparan tentang “Praktisi Menulis? Mengapa Tidak!”. Beliau mengatakan, untuk mengembangkan wawasan desainnya, praktisi selalu dapat meminjam referensi-referensi hebat dari dunia pendidikan. Ada begitu banyak referensi yang dapat dipilih, ditulis dengan penulis yang berjarak dari obyek tulisannya, sehingga menghasilkan karya tulis yang obyektif. Namun dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan yang holistik, justru disinilah letak kelemahan dari tulisan-tulisan yang bersifat akademik. Ia terlalu berjarak, kurang subyektif, atau mungkin lebih tepatnya – kurang intim. Lantas apakah bisa praktisi menulis? Adakah praktisi yang menulis? Bisa dan banyak, walaupun mungkin jumlahnya semakin lama semakin langka.
Setidaknya satu abad yang lalu, iklim praktek arsitektur masih dipenuhi dengan praktisi-praktisi yang menulis. Namun metode penulisannya sangat berbeda dengan karya-karya tulis praktisi masa kini. Dimana memasuki era pasca-perang (1950an) dan optimisme pasar bebas (1970an) metode yang tadinya bersifat sangat subyektif ini pun perlahan-lahan mulai berubah. Pada sesi perjamuan Omah kali ini, pemapar akan membahas tentang apa saja yang telah berubah dari rekam jejak para praktisi menulis tersebut.
To be or not to be, that is the question – menulis atau ditulis? itulah pertanyaannya. Melalui acara ini, kami mengajak rekan-rekan untuk berdiskusi & berbagi teknik-teknik menulis & meriset untuk menjadi dasar pendalaman riset, praktik, dan proses menulis sebagai gerbang untuk mewujudkan budaya arsitektur indonesia yang lebih terelaborasi. Elaborasi ini merupakan sebuah janji untuk tidak terpaku pada masa kini & masa lalu, tetapi justru menjadikannya referensi untuk membangun masa depan. Sudah saatnya kita berdiskusi, berkolaborasi, dan memahami pola-pola dasar untuk melihat bisa dibawa ke mana arsitektur di Indonesia.
(Peserta IAI mendapatkan nilai KUM 3)
Minggu, 25 Juni 2023
di OMAH Library (offline & online)
13:00-15:30 WIB
Pembicara:
– Tin Budi Utami (Universitas Mercu Buana)
– M. Cahyo Novianto (JAAI)
– Eka Swadiansa (Studio OSA)
– Hendrick Tanuwidjaja (Mindfulness Hub)
Penanggap:
Alvin Hadiwono (Universitas Tarumanagara)
Kelas ini akan diadakan secara offline (kuota terbatas) & online. Mari berjuang bersama melanjutkan tongkat estafet dalam memahami & memposisikan arsitektur Indonesia: bit.ly/OMAH_Contemplation
Info lebih lanjut:
(WA) 0815-1797-0213
Tentang OMAH Events lainnya di bawah ini:




