Summary | Building Practice in the Dutch East Indies: Epistemic Imposition at the Beginning of the 20th Century

[Summary]

“Building Practice in the Dutch East Indies: Epistemic Imposition at the Beginning of the 20th Century”

Pada Sabtu, 27 Mei 2023, OMAH Library bersama Nenun Ruang, Universitas Tarumanagara, dan didukung IAI Banten telah mengadakan diskusi buku yang menampilkan David Hutama selaku penulis. Buku ini berisi hasil riset doktoral terhadap imposisi epistemik dalam praktik arsitektur Hindia-Belanda. Diskusi turut diramaikan oleh Setiadi Sopandi dan Sutrisno Murtiyoso selaku penanggap. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang bekerja sama dan para peserta yang hadir. Semoga kolaborasi dan silaturahmi yang baik dapat terjalin seterusnya.

Imposisi = pemaksaan atau penanaman

Epistemik = berkaitan dengan pendidikan, dapat divalidasi

Metis = berkaitan dengan budaya, dipelajari dari kehidupan sehari-hari, tidak semua dapat divalidasi

Dalam penelitiannya, David mencoba mencari tahu organisasi yang terjadi pada masa pemerintahan Hindia-Belanda pasca politik etis (1901-1942) dan bagaimana kapitalisme mempengaruhi sistem pendidikan dan praktik arsitektur di Indonesia saat ini. David melihat bahwa adanya sistematisasi menyebabkan penyederhanaan terhadap ilmu yang selama ini dipelajari secara metis sehingga ada hal-hal tidak terjelaskan yang hilang.

Setiadi melihat adanya 4 poin benang merah wacana masa lalu yang masih terbawa hingga masa kini, yaitu dikotomi keteknikan barat dan kebudayaan timur, persoalan sanitasi dan kehidupan domestik dan perkotaan, status sosial ekonomi dan rasial, dan dikotomi rasionalitas dan irasionalitas.

Sutrisno menambahkan bahwa imposisi sebenarnya mungkin sudah terjadi bahkan sejak orang-orang melanesoid datang ke nusantara. Hanya saja, benturan metis timur dan epistemik barat yang sangat kuat pada masa Hindia-Belanda menyebabkan arsitektur di Indonesia yang muncul sejak abad ke-20 menjadi sangat berbeda.

Di akhir diskusi, Nafiah Solikhah selaku moderator memberi kesimpulan bahwa imposisi epistemik sebenarnya merupakan proses yang terjadi terus-menerus. Penelitian yang hanya mengambil satu penggalan masa ini bisa menjadi pemicu untuk diskusi-diskusi selanjutnya.

Written by Imega Reski,

Edited by Hanifah Sausan N.



Tentang OMAH Events lainnya di bawah ini:

Something went wrong. Please refresh the page and/or try again.

Leave a comment