OMAH Library – 2016, 2019, dan 2025

Ini adalah potret awal kami di tahun 2016. Saat itu, Guha berdiri dengan struktur baja, pasangan batu bata, beton, serta sentuhan besi. Gramatika yang kami kuasai saat itu memang masih terbatas pada material-material tersebut, tetapi semuanya dibangun dengan kejujuran dan harapan yang diterjemahkan dalam detail-detail konstruksi yang dielaborasi hingga tuntas.

Tiga tahun setelahnya di 2019, transformasi sudah banyak terjadi. Tak hanya ruang dan massa yang bertambah seiring berkembangnya kebutuhan. Visi kami juga tumbuh perlahan; seiring dengan upaya memadukan beragam material, bagaimana yang industri dan alami bisa bekerja sama.

Di sinilah keahlian tangan (craftsmanship) semakin terlihat. Kami mencoba merangkai besi, menyusun kayu, dan mengikat bambu. Bukan untuk memamerkan kerumitan, di sini kami belajar menghargai ketidaksempurnaan dan tekstur yang dibawa oleh setiap paduan material di dalamnya.

Di tahun 2025, visual beton tidak lagi mendominasi, tetapi diperlembut dengan detail-detail ketukangan yang sederhana serta rimbunan vegetasi di dalamnya. Ketika dibandingkan dengan foto 2016, mungkin rasanya seperti melihat dua dunia yang berbeda. Namun, keduanya masih bersumber pada semangat jiwa yang sama, yakni ketekunan untuk belajar dan mengupayakan yang terbaik.

Foto hari ini adalah tentang bagaimana keluarga, tim arsitek, dan tangan-tangan tukang kami yang tidak hanya membangun, tetapi setia merawatnya hari demi hari. Setiap bilah bambu yang menua, kayu yang semakin gelap, dan tanaman yang menebal adalah jejak perjalanan panjang kami untuk berdamai dan hidup selaras dengan iklim tropis di Indonesia.


Tentang OMAH Events lainnya di bawah ini:

Something went wrong. Please refresh the page and/or try again.

Published by Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Leave a comment