Bagi Kak Pratiwi, perjalanan ke Guha berawal dari rasa penasaran. Ia datang jauh-jauh dari Kebayoran Lama, setelah beberapa kali gagal mendapatkan jadwal kunjungan. Sabtu, 12 Oktober 2025, ia akhirnya tiba—dengan senyum lebar dan mata yang ingin tahu.
Setiap langkahnya dipenuhi rasa penasaran . Ia berhenti di depan tanaman, mengamati daun yang tumbuh dari sela beton. Ia tertawa kecil ketika melihat ada hewan di atas atap, lalu dengan polos bertanya, “Kenapa tidak di bawah?” Ketika tahu kotorannya diolah menjadi kompos untuk tanaman, matanya berbinar seolah menemukan logika alam yang sederhana tapi indah.
Bagi Kak Pratiwi, ruang-ruang di Guha bukan sekadar tempat, tapi pengalaman yang hidup. Di antara udara hangat, aroma tanah, dan cahaya sore yang jatuh lembut, ia menemukan ketenangan yang tidak dibuat-buat. Sebelum pulang, ia berkata ingin kembali lagi, bukan untuk hal besar, hanya untuk duduk diam, menyeruput teh, dan membaca buku perlahan.
Karena terkadang, kebahagiaan memang sesederhana itu, menemukan ruang yang membuat kita tersenyum tanpa alasan.
Reservasi OMAH Library di bit.ly/Visit_OMAHLibrary
#ExperiencingGuha #RestlessSpirit #OMAHLibrary #LearningThroughSpace #PeaceInArchitecture #HumanityInArchitecture #ArchitectureOfHeart






